tag:blogger.com,1999:blog-13387692784782991522024-02-08T06:52:17.780-08:00sejarah dakwah rasullulah SAWAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/05472962464903059839noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-1338769278478299152.post-22676945941473272542013-04-24T19:08:00.001-07:002013-04-24T19:19:17.355-07:00Sejarah Dakwah Rasulullah SAW Pada Periode Mekkah dan MadinahBahan Materi Ajar<br />
<br />
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1. Dakwah Rasulullah SAW pada periode
Mekkah </span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">
<br />
<b>. Masyarakat Arab Jahiliyah Periode Mekah</b><br />
Objek dakwah Rasulullah SAW pada awal kenabian adalah masyarakat Arab
Jahiliyah, atau masyarakat yang masih berada dalam kebodohan. Dalam bidang
agama, umumnya masyarakat Arab waktu itu sudah menyimpang jauh dari ajaran
agama tauhid, yang telah diajarkan oleh para rasul terdahulu, seperti Nabi Adam
A.S. Mereka umumnya beragama <i>watsani</i> atau agama penyembah berhala.
Berhala-berhala yang mereka puja itu mereka letakkan di Ka’bah (<i>Baitullah</i> =
rumah Allah SWT). Di antara berhala-berhala yang termahsyur bernama: Ma’abi,
Hubai, Khuza’ah, Lata, Uzza dan Manar. Selain itu ada pula sebagian masyarakat
Arab Jahiliyah yang menyembah malaikat dan bintang yang dilakukan kaum<i>Sabi’in</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br />
<b>2. Pengangkatan Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul</b><br />
Pengangkatan Muhammad sebagai nabi atau rasul Allah SWT, terjadi pada tanggal
17 Ramadan, 13 tahun sebelum hijrah (610 M) tatkala beliau sedang bertahannus
di Gua Hira, waktu itu beliau genap berusia 40 tahun. Gua Hira terletak di
Jabal Nur, beberapa kilo meter sebelah utara kota Mekah.<br />
Muhamad diangkat Allah SWT, sebagai nabi atau rasul-Nya ditandai dengan
turunnya Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu yang pertama kali yakni
Al-Qur’an Surah Al-‘Alaq, 96: 1-5. Turunnya ayat Al-Qur’an pertama tersebut,
dalam sejarah Islam dinamakan Nuzul Al-Qur’an.<br />
Menurut sebagian ulama, setelah turun wahyu pertama (Q.S. Al-‘Alaq: 1-5) turun
pula Surah Al-Mudassir: 1-7, yang berisi perintah Allah SWT agar Nabi Muhammad
berdakwah menyiarkan ajaran Islam kepada umat manusia.<br />
Setelah itu, tatkala Nabi Muhammad SAW berada di Mekah (periode Mekah) selama
13 tahun (610-622 M), secara berangsur-angsur telah diturunkan kepada beliau,
wahyu berupa Al-Qur’an sebanyak 4726 ayat, yang meliputi 89 surah. Surah-surah
yang diturunkan pada periode Mekah dinamakan Surah Makkiyyah.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br />
<b>3. Ajaran Islam Periode Mekah</b><br />
Ajaran Islam periode Mekah, yang harus didakwahkan Rasulullah SAW di awal
kenabiannya adalah sebagai berikut:<br />
<i>a. Keesaan Allah SWT</i><br />
<i>b. Hari Kiamat sebagai hari pembalasan</i><br />
<i>c. Kesucian jiwa</i><br />
<i>d. Persaudaraan dan Persatuan</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><i><br /></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">STRATEGI DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MEKAH<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tujuan dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekah
adalah agar masyarakat Arab meninggalkan kejahiliyahannya di bidang agama,
moral dan hokum, sehingga menjadi umat yang meyakini kebenaran kerasulan nabi
Muhammad SAW dan ajaran Islam yang disampaikannya, kemudian mengamalkannya
dalam kehidupan sehari-hari.<br />
Strategi dakwah Rasulullah SAW dalam berusaha mencapai tujuan yang luhur
tersebut sebagai berikut:<br />
<b>1. Dakwah secara Sembunyi-sembunyi Selama 3-4 Tahun</b><br />
Pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi ini, Rasulullah SAW menyeru untuk
masuk Islam, orang-orang yang berada di lingkungan rumah tangganya sendiri dan
kerabat serta sahabat dekatnya. Mengenai orang-orang yang telah memenuhi seruan
dakwah Rasulullah SAW tersebut adalah: Khadijah binti Khuwailid (istri
Rasulullah SAW, wafat tahun ke-10 dari kenabian), Ali bin Abu Thalib (saudara
sepupu Rasulullah SAW yang tinggal serumah dengannya), Zaid bin Haritsah (anak
angkat Rasulullah SAW), Abu Bakar Ash-Shiddiq (sahabat dekat Rasulullah SAW)
dan Ummu Aiman (pengasuh Rasulullah SAW pada waktu kecil).<br />
Abu Bakar Ash-Shiddiq juga berdakwah ajaran Islam sehingga ternyata beberapa
orang kawan dekatnya menyatakan diri masuk Islam, mereka adalah:<br />
۞ Abdul Amar dari Bani Zuhrah<br />
۞ Abu Ubaidah bin Jarrah dari Bani Haris<br />
۞ Utsman bin Affan<br />
۞ Zubair bin Awam<br />
۞ Sa’ad bin Abu Waqqas<br />
۞ Thalhah bin Ubaidillah.<br />
Orang-orang yang masuk Islam, pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang
namanya sudah disebutkan d atas disebut <i>Assabiqunal Awwalun</i> (pemeluk
Islam generasi awal).</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br />
<b>2. Dakwah secara terang-terangan</b><br />
Dakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, yakni
setelah turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu
dilaksanakan secara terang-terangan. Wahyu tersebut berupa ayat Al-Qur’an Surah
26: 214-216.<br />
Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan ini antara lain sebaga
berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim,
untuk menghadiri jamuan makan dan mengajak agar masuk Islam. Walau banyak yang
belum menerima agama Islam, ada 3 orang kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang
sudah masuk Islam, tetapi merahasiakannya. Mereka adalah Ali bin Abu Thalib,
Ja’far bin Abu Thalib, dan Zaid bin Haritsah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota
Mekah, terutama yang berada dan bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk
berkumpul di Bukit Shafa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pada periode dakwah secara terang-terangan ini juga
telah menyatakan diri masuk Islam dari kalangan kaum kafir Quraisy, yaitu:
Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi SAW) dan Umar bin Khattab. Hamzah bin
Abdul Muthalib masuk Islam pada tahun ke-6 dari kenabian, sedangkan Umar bin
Khattab (581-644 M).<br />
Rasulullah SAW menyampaikan seruan dakwahnya kepada para penduduk di luar kota
Mekah. Sejarah mencatat bahwa penduduk di luar kota Mekah yang masuk Islam
antara lain:<br />
۞ Abu Zar Al-Giffari, seorang tokoh dari kaum Giffar.<br />
۞ Tufail bin Amr Ad-Dausi, seorang penyair terpandang dari
kaum Daus.<br />
۞ Dakwah Rasulullah SAW terhadap penduduk Yastrib (Madinah).
Gelombang pertama tahun 620 M, telah masuk Islam dari suku Aus dan Khazraj
sebanyak 6 orang. Gelombang kedua tahun 621 M, sebanyak 13 orang, dan pada
gelombang ketiga tahun berikutnya lebih banyak lagi. Diantaranya Abu Jabir
Abdullah bin Amr, pimpinan kaum Salamah.<br />
Pertemuan umat Islam Yatsrib dengan Rasulullah SAW pada gelombang ketiga ini, terjadi
pada tahun ke-13 dari kenabian dan menghasilkan <i>Bai’atul Aqabah</i>.
Isi<i>Bai’atul Aqabah</i> tersebut merupakan pernyataan umat Islam Yatsrib
bahwa mereka akan melindungi dan membela Rasulullah SAW. Selain itu, mereka
memohon kepada Rasulullah SAW dan para pengikutnya agar berhijrah ke Yatsrib.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br />
<b>3. Reaksi Kaum Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah SAW</b><br />
Prof. Dr. A. Shalaby dalam bukunya Sejarah Kebudayaan Islam, telah menjelaskan
sebab-sebab kaum Quraisy menentang dakwah Rasulullah SAW, yakni:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kaum kafir Quraisy, terutama para bangsawannya
sangat keberatan dengan ajaran persamaan hak dan kedudukan antara semua orang.
Mereka mempertahankan tradisi hidup berkasta-kasta dalam masyarakat. Mereka
juga ingin mempertahankan perbudakan, sedangkan ajaran Rasulullah SAW (Islam)
melarangnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kaum kafir Quraisy menolak dengan keras ajaran Islam
yang adanya kehidupan sesudah mati yakni hidup di alam kubur dan alam akhirat,
karena mereka merasa ngeri dengan siksa kubur dan azab neraka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kaum kafir Quraisy menilak ajaran Islam karena
mereka merasa berat meninggalkan agama dan tradisi hidupa bermasyarakat warisan
leluhur mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dan, kaum kafir Quraisy menentang keras dan berusaha
menghentikan dakwah Rasulullah SAW karena Islam melarang menyembah berhala.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Usaha-usaha kaum kafir Quraisy untuk menolak dan
menghentikan dakwah Rasulullah SAW bermacam-macam antara lain:<br />
۞ Para budak yang telah masuk Islam, seperti: Bilal, Amr bin
Fuhairah, Ummu Ubais an-Nahdiyah, dan anaknya al-Muammil dan Az-Zanirah,
disiksa oleh para pemiliknya (kaum kafir Quraisy) di luar batas
perikemanusiaan.<br />
۞ Kaum kafir Quraisy mengusulkan pada Nabi Muhammad SAW agar
permusuhan di antara mereka dihentikan. Caranya suatu saat kaum kafir Quraisy
menganut Islam dan melaksanakan ajarannya. Di saat lain umat Islam menganut
agama kamu kafir Quraisy dan melakukan penyembahan terhadap berhala.<br />
Dalam menghadapi tantangan dari kaum kafir Quraisy, salah satunya Nabi Muhammad
SAW menyuruh 16 orang sahabatnya, termasuk ke dalamnya Utsman bin Affan dan 4
orang wanita untuk berhijrah ke Habasyah (Ethiopia), karena Raja Negus di
negeri itu memberikan jaminan keamanan. Peristiwa hijrah yang pertama ke
Habasyah terjadi pada tahun 615 M.<br />
Suatu saat keenam belas orang tersebut kembali ke Mekah, karena menduga keadaan
di Mekah sudah normal dengan masuk Islamnya salah satu kaum kafir Quraisy,
yaitu Umar bin Khattab. Namun, dugaan mereka meleset, karena ternyata Abu Jahal
labih kejam lagi.<br />
Akhirnya, Rasulullah SAW menyuruh sahabatnya kembali ke Habasyah yang kedua
kalinya. Saat itu, dipimpin oleh Ja’far bin Abu Thalib.<br />
Pada tahun ke-10 dari kenabian (619 M) Abu Thalib, paman Rasulullah SAW dan
pelindungnya wafat. Empat hari setelah itu istri Nabi Muhammad SAW juga telah
wafat. Dalam sejarah Islam tahun wafatnya Abu Thalib dan Khadijah disebut <i>‘amul
huzni</i> (tahun duka cita).</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 3.0pt; margin-left: .05in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-indent: -.05in;">
<span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 11pt;">- Setelah
wahyu pertama turun, Nabi Muhammad Saw diperintahkan Allah SWT agar berdakwah. Dakwah
mula-mula dilakukan secara diam-diam dikalangan lingkungan sendiri dan
rekan-rekan Nabi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 3.0pt; margin-left: .05in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify; text-indent: -.05in;">
<span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 11pt;">- Orang yang pertama kali menerima dakwah Nabi adalah
keluarga dan sahabat dekatnya. Mula-mula isterinya Khadijah kemudian sepu-punya
Ali Bin Abi Thalib kala itu berumur 10 tahun. Kemudian Abu Bakar, Zaid bekas
budak, Ummu Aiman pengasuh Nabi. Selanjutnya disusul oleh Usman bin Affan,
Zubair bin Aw-wan, Abdurrahman bin Auf, Sa’at bin Abi Waq-qash, dan Thalhah bin
Ubaidillah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 12.6pt; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify; text-indent: -12.6pt;">
<span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 11pt;">- Selanjutnya turun perintah agar berdakwah secara
terbuka. Mulai saat itu Nabi mulai menyeru segenap lapisan masyarakat agar
meme-luk agama Islam baik kepada golongan bangsa-wan maupun kepada hamba
sahaya. Mulamula menyeru penduduk Mekkah, kemudian pendu-duk negeri-negeri
lain, serta orang-orang yang datang ke Mekkah. Kegiatan dakwah dilakukan Nabi
tanpa mengenal lelah. Hasil kegigihan berdakwah Nabi mulai membuahkan hasil
yang tadinya pengikut hanya 11 orang kemudian bertambah banyak terutama dari
kaum wanita, anak-anak dan budak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 12.6pt; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify; text-indent: -9.0pt;">
<span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 11pt;">- Dengan bertambahnya penduduk Mekkah me-meluk agama
Islam, kekuasaan Kaum quraisy merasa terancan. Penjual dan pemahat patung
merasa terhalang rizkinya dari penjualan patung.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 12.6pt; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify; text-indent: -12.6pt;">
<span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 11pt;">- Kaun Quraisy
mengancam Nabi untuk dibunuh. Lama-kelamaan ancaman itu makin sengit, oleh
karena itu Nabi dan pengikutnya hijrah ke Yat-srib atau Madinah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 12.6pt; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify; text-indent: -12.6pt;">
<span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 11pt;">- Penduduk Yatsrib
meminta Nabi agar Hijrah Ke Medinah. Nabi menjadi pemimpin kota Medinah, di
kota ini babak baru dalam sejarah Islam dimulai.<o:p></o:p></span></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05472962464903059839noreply@blogger.com0